CERITA PASANGAN MUDA

DEAR PRENAGEN..(LOMBA MENULIS PENGALAMAN BERSAMA PRENAGEN)

Tulisan yg dibuat 2 tahun lalu ini gagal dikirim lomba, sebaiknya dimuat di sini.. semoga bermanfaat….

Dear Prenagen,

Saya bunda dari Nobel (16 bulan) yang bekerja sejak belum menikah. Sebagai ibu muda, tentunya banyak pengalaman berharga yang saya alami sepanjang awal kehamilan hingga masa pertumbuhan balita saya. Disini saya akan berbagi mengenai awal kehamilan saya. Semoga dapat menjadi renungan calon ayah bunda baru dalam merencanakan kehamilan, menjaga kahamilan dan menyiapkan persalinan..

Sesungguhnya saya cukup beruntung dan berucap syukur tiada henti dengan kehadiran buah hati yang tidak harus menunggu lama, karena begitu menikah kami langsung dikaruniai keturunan. Namun hal itu baru saya sadari setelah kelahiran bayi kami.

Suatu ketika saya sudah siap berangkat mengajar, tiba-tiba saya pingsan di rumah. Saya dan suami berpikir bahwa hanya kecapekan dan maag kambuh. Tapi hingga dua minggu tak kunjung sembuh gejala penyakit seperti menderita maag akut. Dua kali periksa ke dokter dengan berbagai macam obat, hingga mengunjungi dokter specialis penyakit dalam belum juga nampak ada tanda-tanda kesembuhan. Akhirnya kami disarankan untuk mengecek kehamilan, yang sebelumnya tak sempat terpikir oleh kami yang langsung sibuk bekerja usai cuti pernikahan kami. Suatu pagi betapa terkejutnya saya begitu tes kehamilan menunjukkan positif. Belum begitu percaya, kami pun mengunjungi dokter kandungan dan melakukan USG, hasilnya ternyata benar-benar positif. Rasanya ingin sekali saya gugurkan saat itu karena saya pikir terlalu cepat dan saya belum siap apapun, pekerjaan juga sedang menuntut perhatian lebih. Namun demikian, dukungan suami dan keluarga menentramkan hati saya.

Satu minggu setelah periksa, saya baru mengalami mual muntah (morning sickness), lagi-lagi saya bekerja kurang maksimal. Setiap bangun pagi dan pergi ke kamar mandi pasti ‘teler’. Suami saya yang cukup intens mengontrol kesehatan saya pun cukup bingung. Saya tidak bisa makan apa pun, apalagi minum susu. Mencium baunya saja sudah muntah. Asupan nutrisi dan gizi sangat kurang saat itu.

Akhirnya atas saran teman suami dan tergoda iklan di TV, suami saya membelikan PRENAGEN Emesis. Awalnya saya cukup pesimis, tidak mau minum susu tersebut. Namun karena bujukan suami, saya pun memaksakan diri. Alhamdulillah, saya tidak muntah seperti ketika minum susu lain sebelumnya dan kembali kuat bekerja meski sesekali harus ke kamar mandi karena mual muntah.  Rasa dan aroma Prenagen Emesis memang tidak membuat eneg. Sejak saat itu hingga usia kehamilan lewat dua bulan dan morning sickness mulai menghilang, saya mengkonsumsi Prenagen Emesis. Selain itu saya mengkonsumsi suplemen makanan yang mengandung banyak vitamin C untuk menunjang aktivitas saya yang saat itu cukup padat.

Usai mual muntah, saya berlanjut mengkonsumsi Prenagen ibu hamil terutama rasa Mocca yang harum dan nikmat. Perlahan-lahan saya bisa makan nasi lauk sayur.Aktivitas mengajar dan naik turun tangga pun saya lewati dengan mulus bahkan berangkat dan pulang bekerja saya berkendara sendiri karena suami banyak bertugas di luar kota.

Selama kehamilan, suami cukup sabar mendampingi bahkan ketika dia berada di luar kota meski sekedar melalui telepon dan mengingatkan minum vitamin serta susu. Jika di rumah dia rajin membuatkan susu, mengelus perut dan memperdenganrkan musik untuk calon bayi kami. Bahkan ketika di luar kota, dia mengirimkan alat pendengar denyut jantung bayi untuk saya dan calon bayi berkomunikasi. Setelah melahirkan sampai sekarang, saya masih mengkonsumsi Prenagen untuk ibu menyusui.

Kini anak saya dalam masa pertumbuhan dan masih menyusu ASI meski sudah tidak banyak lagi. Dia cukup sehat, kuat dan cerdas. Saya dan suami bertekad untuk menyusui hingga dua tahun. Makanya suami juga rajin membuatkan susu menyusui untuk saya. Bersyukur rasanya atas segala yang saya peroleh saat ini. Terimakasih Tuhan. Terima kasih suami dan keluargaku. Terima kasih Prenagen…

Lestari – Yogyakarta

 

Kalo dikirim menang ga ya??? HAHA…Dasar suka menulis..waktuku ternyata tidak cukup untuk sekedar mengirim surat ini…Meski tidak seluruh hari-hari saya minum Prenagen,,,Terimakasih jg untuk  ANMUM yang menemani sebagian besar kehamilan saya..Yang sempat hilang dari pasaran dan sekarang eksis lagi..

2 thoughts on “CERITA PASANGAN MUDA

Leave a comment