Surat Cinta Untuk Anakku XIV: Fourteen Fortune

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dear mas Nobel kesayangan,

Apa kabar di pondok hari ini? Sehat-sehat, Nak? Semoga kau selalu dalam penjagaan Allaah swt. Hari ini kami mengenang hari lahirmu, tepat 14 tahun yang lalu. Semoga Allaah senantiasa menyayangimu, dipanjangkan usiamu, dibaikkan akhlakmu, disehatkan jiwa ragamu, diluaskan rezekimu, ditambahkan ilmumu, dikuatkan imanmu, didekatkan dengan kebaikan dan dijauhkan dari keburukan. Semoga Allaah swt mengabulkan keinginan dan doa-doamu, Nak. Semoga kau jadi anak yang beruntung. Fourteen is fortune. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Tak terasa tahun kedua menimba ilmu di pesantren. Bunda belumlah lega, ini masih terlalu dini untuk mengatakan mas Nobel betah di pondok. Tapi bunda yakin mas Nobel berusaha sebaik mungkin melewati setiap proses di pondok. Kian hari bunda dan ayah kian bangga dengan kemajuanmu. Kami tahu sangat berat perjuanganmu, tapi kami selalu yakin itulah jalan terbaik pilihanmu menuju masa depanmu. Maka, kekuatan kami adalah doa-doa untuk menyertai setiap harimu.

Satu tahun berlalu dan beribu kenangan menyatu. Kami merasa sangat bersyukur atas segala capaianmu. Seolah seperti keberuntungan kami, pelan tapi pasti mas Nobel menunjukkan progress yang mengagumkan. Siapa yang tidak bangga melihat putranya yang di kelas tengah masuk ke kelas terbaik dari ribuan santri seangkatannya? Tentulah kami bersyukur, pertanda mas Nobel bisa mengikuti kegiatan belajar di pondok. Belum lagi keinginan untuk tidak sering dikunjungi agar fokus berkegiatan. Bahkan menelepon pun jarang sekali. Bunda sampai ‘galau’ menunggu teleponmu yang sudah tak sesering dulu. Dari situ tentulah kemandirianmu bertambah. Tak ada lagi keluhan sednag sakit, tetapi kabar kalau sudah sembuh dari demam biasa atau gak enak badan. Ah..anakku berubah makin dewasa. Kami sangat bersyukur. Allaah Maha Baik.

Bunda belum melihat bagaimana nanti ekspresimu ketika mendapat kado ulang tahun yang lama ditunggu. Adik bayi. Nabila yang mungil cantik hadir melengkapi keluarga. Dia akan menemani perjalanan hidupmu, yang akan menyayangimu dan yang wajib kamu jaga selamanya. Semoga sebentar lagi kita semua bertemu dan merayakan kebahagiaan keluarga kecil ini. Mas Nobel pasti penasaran, atau senang, atau haru, atau cemburu, atau…? Inilah syukur kita berikutnya. Allaah betul-betul Maha Baik.

Anakku, kami tidak tahu sampai kapan akan bisa mengiringi perjalananmu. Usia rahasia Yang Maha Kuasa. Tapi ketika saat itu datang, bunda akan tenang melihatmu bertumbuh di lingkungan yang baik dengan bekal yang cukup baik. Selalu ingat untuk terus menempatkan Allaah swt di hatimu setiap waktu. Dia lah yang pertama dan utama. Saat senang maupun sedih, temuilah Dia. Saat ini kita sama-sama berjuang untuk bisa menujuNya dengan kondisi terbaik kita. InsyaAllaah kita akan berkumpul di surgaNya.

Anakku, teruslah semangat belajar. Tidak usah kau bingung akan jadi apa kelak, itu tidaklah begitu penting. Teruslah belajar. Kelak dengan ilmu, semua akan lebih mudah. Jaga kesehatan dan teruslah berbahagia, Nak. Nikmati petualangmu ini. Semua tak akan terulang, maka buatlah semua menyenangkan. Bunda dan ayah akan terus mendukungmu.

Selamat ulang tahun anakku.

 

Love,

Bunda

 

Leave a comment