Surat Cinta Untuk Anakku: Sweet Seventeen

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hai anak sholih, how’s life there?

Hari ini 17 tahun yang lalu, tepat adzan magrib, adalah hari lahirmu.

Hari ini kita tidak bisa bertemu tapi doa-doa terbaik Bunda selalu untukmu.

Usia 17, katanya usia spesial…tapi rasanya kita masih sepakat bahwa ulang tahun tidak harus dirayakan..

Tapi patut disyukuri dan direnungkan:

“Apakah usia saya ini sudah bermanfaat?”

“Apa saja yang sudah saya lakukan?”

“Hal buruk apa yang harus saya perbaiki?”

“Hal baik apa yang harus saya teruskan?”

Annakku,

Tidak semua orang mampu melakukan refleksi diri…

Maka, ayo berlatih dan praktikkan

Agar kita mampu melihat ke diri kita agar tidak melulu menyalahkan kondisi luar yang tidak bisa kita kontrol.

Anakku,

Ketika kamu jauh dari kami seperti sekarang,

Lagi-lagi hanya doa lah cara Bunda memelukmu.

Bunda bangga denganmu: dengan pilihanmu, dengan sikapmu, dengan semua yang kamu lakukan.

Tahun kelima di pondok pesantren dan sebentar lagi tahun keenam,

Kamu telah menunjukkan komitmen dan tanggungjawab atas pilihanmu.

Jauh dari orang tua dan hingar bingar kehidupan di dunia

Kamu menjelma menjadi remaja yang sholih, cerdas, berkarakter dan mandiri

Meskipun masih terus mencari dan membangun identitasmu,

Bunda tak lagi ragu atas keputusan-keputusanmu

Dan yakin bahwa kamu akan siap menghadapi kehidupan di luar yang sangat keras.

Annakku,

Ini surat cinta ke 17 ini adalah edisi terakhir dari Bunda di hari ulang tahunmu,

Setelah ini kamu bisa menuliskan versimu sendiri.

Bunda dan ayah minta maaf atas banyaknya kekurangan dalam mendidik dan membesarkanmu,

Maafkan kami yang tidak sempurna, bahkan mungkin tidak menjadi orang tua terbaik seperti yang kamu inginkan.

Tapi kami akan terus belajar dari kesalahan-kesalahan kami.

Annakku,

Dimanapun kamu nanti, apapun yang kamu lakukan,

Ingatlah …kami akan selalu siap dan ada untukmu,

Melangkahlah dengan pasti mewujudkan mimpi-mimpimu,

InsyaAllah akan bersamaan dengan ridho Allaah swt.

Selamat ulang tahun, mas Nobel, anakku

Semoga usiamu penuh berkah, selalu dilindungi dan disayang Allah SWT,

Sehat jiwa dan raga, tercapai semua angan dan cita.

Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

We love you,

Bunda Ayah Nab

Surat Cinta Untuk Anakku 15: Faithful Fifteen

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hi anak sholih, apa kabar di sana? hampir sembilan bulan tidak bertemu. Semoga baik-baik dan sehat di pondok ya, Nak.

Hari ini ulang tahunmu. Meski tidak pernah dirayakan, tapi perlu lah kita ingat. Seharian Bunda nunggu telponmu, tapi HP tak kunjung berdering. Sudah seminggu lebih tidak ada kabar. Sibuk ya…? Maklumlah bunda tahu ini menjelang akhir tahun ajaran. Tak apa. Sebelumnya malah dua minggu lebih baru nelpon. Kangennya setengah mati. Angkat telpon sambil kegirangan sambil gemes kok lama gak nelpon. Tapi dengan santainya mas Nobel bilang,”Belum ada yang mau diceritain, Bun.” Hehehe… Kelas 3 ni makin pinter ngeles, makin kritis.. Bunda bangga lho… Apalagi naik kelas B. Ah, tapi tak boleh sombong… tetap rendah hati ya mas…

2021. Tahun yang berat. Pandemi sudah hampir setahun. Bersyukur mas Nobel waktu itu kembali ke pondok. Kalau tidak, bakal bosan tiada tara belajar di rumah aja. Seperti bunda yang kerja dari rumah. Sampai lupa ini hari apa dan kapan ada libur. Anak sekolah juga masih dari rumah. Menurut cerita, anak-anak juga bosan dan mulai kesulitan. Emaknya juga ikutan setres anak-anak di rumah aja. Semoga pandemi ini segera berakhir. Atau minimal April nanti pas mas Nobel pulang, kondisi sudah membaik. Kasus positif COVID-19 semoga segera menurun. Pengen ya pas mas Nobel di rumah kita bisa jalan-jalan dengan tenang… Semoga.

Duh jadi ingat libur tahun lalu ya mas… beneran di rumah aja. Puasa Ramadhan dan sholat Idul Fitri juga di rumah. Kita gak pulang kampung, gak pergi jalan-jalan…bahkan ke minimarket pun masih takut. Tiap hari memasak di rumah, cari-cari menu baru. Rupanya mas Nobel antusias mencoba resep masakan dan sangat berbakat! Apakah kita akan mengulangi kegiatan itu lagi di libur tahun ini?

O ya, mau disiapin apa kalau pulang nanti? Mas Nob mau dipesenin novel? Atau malah udah beli sendiri di pondok ya? Atau mau disiapin bahan-bahan kue? Atau kita ikutan orang-orang pada staycation gitu aja ya? Eh..ada Nabila. Main sama Nabila aja deh ya… udah bisa diajak main kok. Tuh kan ditinggal masih guling-guling, ketemu lagi udah bisa jalan… Seru yaa ada adik bayi….

Eh mas, setahun ini ada perubahan apa? Udah belajar apa aja? Mei nanti udah kelas 4 lhoo alias kelas 1 SMA, insyaAllaah… Tak terasa tau-tau bunda mau punya anak SMA… Tapi ini baru setengah perjalanan. Pesen bunda: Makin pandai membawa diri ya mas…pintar-pintar memilih teman, pandai-pandai bergaul. Kuatkan fisik, kuatkan mental. Jaga perilaku, tutur kata dan cara pandang/pola pikir. Ingat selalu pesan mbah kung: laku, celathu, panemu.

Makin tinggi pohon, makin kenceng anginnya. Selalu minta perlindungan dan penjagaan Allaah swt. Pertebal dan kuatkan iman, makin taat dan rajin ibadahnya, karena syaitan makin kenceng godain kita. Percaya diri dan pegang prinsip baik-baik, pegang nilai-nilai mulia yang sudah tertanam. Ingat-ingat selalu Allaah mengawasi kita. Banyak-banyak istigfar, banyak-banyak bersyukur, banyak-banyak sabar. Doa bunda dari jauh ya Nak… Mudah-mudahan mas Nobel lancar dalam menuntut ilmu di pondok, istiqomah hingga lulus mumtaz tepat waktu, semua terkabul sesuai apa yang mas Nobel cita-citakan. Aamiin.

Btw, rumah sakit pondok udah jadi ya mas? Kayaknya butuh banyak dokter… mas Nobel berminat? Hehehe…

Sehat selalu anakku. Stay happy, stay healthy. Sanah helwa. Barakallahu fii umrik!

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

with love,

Bunda

Surat Cinta Untuk Anakku XIV: Fourteen Fortune

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dear mas Nobel kesayangan,

Apa kabar di pondok hari ini? Sehat-sehat, Nak? Semoga kau selalu dalam penjagaan Allaah swt. Hari ini kami mengenang hari lahirmu, tepat 14 tahun yang lalu. Semoga Allaah senantiasa menyayangimu, dipanjangkan usiamu, dibaikkan akhlakmu, disehatkan jiwa ragamu, diluaskan rezekimu, ditambahkan ilmumu, dikuatkan imanmu, didekatkan dengan kebaikan dan dijauhkan dari keburukan. Semoga Allaah swt mengabulkan keinginan dan doa-doamu, Nak. Semoga kau jadi anak yang beruntung. Fourteen is fortune. Aamiin ya Rabbal’alamiin. Continue reading

Surat Cinta Untuk Anakku XIII: Thirteen is Discipline

Bekasi, 11 January 2019

Assalamu’alaikum wr.wb.

Hi, mas Nobel!

You start your teenager today. How are you, there? Hope everything’s doing fine. 

Bunda sedang membayangkan kamu sibuk pagi ini: lari-lari, hafalan kosakata, antri mandi, buru-buru dandan rapi, antri sarapan pagi… Tiada hari tanpa bergerak cepat di sana. Ah, ini hari Senin.. kamu puasa, nak?

Sambil nulis surat ini, bunda menunggu telepon darimu… Continue reading

Galau, Pertanyaan Orang tua Seputar Anak Masuk Pondok Pesantren

Tahun ini seharusnya saya juga sibuk mencarikan sekolah anak saya yang sudah lulus SD. Namun, hal itu tidak terjadi karena anak lelaki saya satu-satunya telah menentukan pilihannya sendiri untuk tidak masuk ke sekolah umum. Dia memilih pesantren untuk menimba ilmu umum dan agama. Yakin memasukkan anak di pondok pesantren di usia 12 tahun? Continue reading

Surat Cinta Untuk Anakku-12: Twelve, be well-behaved

1 Februari 2018

Untuk mas Nobel ku sayang,

Assalamu’alaikum wrwb,

Alhamdulillah genap 12 tahun usiamu tahun ini. Rasanya belum lama bunda gendong-gendong mas waktu bayi. Kalau lihat foto-foto dari bayi sampai sekarang, bunda terkenang dengan banyaknya moment yang sudah kita lalui. Si pipi chubby, si rambut mangkok yang senyum terus, yang suka banget bilang ‘No way!’ kalo lagi menolak dan marah. Time flies….12 tahun telah berlalu. Sekarang bunda udah gak kuat lagi bopong2 gendong mas Nob. Continue reading

Ibu, mampukah aku meneladanimu…?

Sudah hampir dua belas tahun aku menjadi ibu. Dulu aku tak membayangkan rasanya menjadi ibu. Seiring waktu, sejak anakku lahir, aku mengalami sendiri tantangan menjadi seorang ibu. Kadang aku tak sabar, hati kesal dan fisik lelah, apalagi sebagai ibu yang bekerja. Sering terlintas pertanyaan pada diri sendiri: apa yang ibuku lakukan saat mengalami masalah dan tantangan hidup? Continue reading

Surat Cinta Untuk Anakku XI

 

img_5586

London, 11 February 2017

 

Dear mas Nobel,

Selamat pagi waktu Indonesia!

Hey, anakku sedang apa di rumah?

Semoga mulai hari ini mas Nobel semakin sehat, sholeh dan cerdas

Maafkan bunda tidak memelukmu di hari pertama usia barumu

Doa-doa bunda setiap waktu adalah cara bunda memelukmu dari jauh

Continue reading

Postgrad Mom (2): Refleksi Perkuliahan Musim Semi

Perkuliahan term ke 2 memasuki minggu ketiga. Term ini saya mengambil satu modul saja: Material Development for Language Teaching (MDLT) . Satu-satunya modul yang saya ambil lintas departemen. Ini juga modul terakhir saya sebelum mengambil disertasi. Ini pula satu-satunya modul yang berkaitan dengan jurusan saya sebelumnya di Indonesia. Menariknya, di kelas modul ini saya bersama dengan banyak teman dari Asia: Hongkong, China, Taiwan, Kore, Jepang, dan Indonesia, selain juga dari Yunani, Rusia, Jerman, Lebanon, dsb. yang bahasa Inggris merupakan bahasa asing. Berbeda dengan kelas modul sebelumnya yang hanya beberapa orang saja berasal dari Asia. Kelas ini memang tidak spesifik untuk bahasa Inggris, tetapi untuk pengajaran bahasa secara umum. Meskipun demikian, sebagian besar contoh diambil dari pengajaran bahasa Inggris. Continue reading

A Note from A Daughter; A hope for my son

Dear my mom,

Mother, how are you today?
Here’s a note from your daughter.
With me everything is OK… (just abundance of essays and a research proposal)

Mother how are you today?
Mother don’t worry, I am fine, (coz you teach me how to keep struggling)
Promise to see you this spring…
This time there will be no delay

Mother how are you today?
I found the way of my dreams
Next time you will get to know it
Many things while I was away ( can’t wait to tell you soon)

Mother how are you today..?

Love you with all my heart,

————————————————

Dear my son,

When I thought all hopes were gone
You just came into my life
In your smile I have found
all that I was looking for, my dear son

Cause you will go on
Carrying with passion your world
I feel so calm cause you will go on
and nothing will change your great land

don’t care about the past
There’s a happy future for, my dear son
you will be the one that will
finish what I’ve started, my dear son

How are you know?
How I miss you so, my dear son…

London, 22 December 2016

Selamat Hari Ibu untuk seluruh ibu di Indonesia
Doa terbaik untukmu, ibu, tak akan terhenti